
KAMI AKAN TERUS MELAWAN!
Bara-Baraya, sebuah kawasan padat penduduk di jantung Kota Makassar, telah menjadi saksi perlawanan panjang warganya terhadap upaya perampasan ruang hidup yang mengatasnamakan pembangunan. Konflik bermula dari klaim sepihak oleh institusi militer yang menyebut tanah yang ditempati warga sejak puluhan tahun silam sebagai aset negara.
Ketegangan meningkat saat rencana penggusuran mulai digulirkan, memicu gelombang aksi protes, konsolidasi, dan advokasi hukum dari warga. Bara-Baraya menolak menjadi korban “relokasi” yang sesungguhnya adalah pengusiran. Dalam perjuangannya, warga menggelar aksi jalanan, membuka dapur umum, membuat posko perlawanan, dan mengumpulkan dukungan dari berbagai elemen solidaritas rakyat.
Di tengah tekanan, intimidasi, hingga ancaman fisik, warga Bara-Baraya tetap bertahan, menjadikan kawasan ini simbol perlawanan rakyat terhadap perampasan tanah oleh negara dan kapital. Perlawanan mereka bukan hanya soal mempertahankan rumah, tapi juga hak atas kota, sejarah, dan kehidupan yang layak.